PUISICINTA YANG TERPENDAM Oleh: Rahma Perasaan ini telah terselip Di antara derasnya air hujan Aku hanya mampu menatap Sang pujaan hati lewat rasa Yang terpaku Akankah dia merasakan yang Sama,seperti yang kurasa ? Akankah emas permata sudi Menghampiriku ? Entahlah!! Cinta. Perasaan ini begitu bergelora Namun hanya bisa terpendam PuisiCinta Yang Terpendam. 19 June 2022 Tulisan Bermakna 1. Mencintai dengan sunyi dan senyap menghuni sudut tergelap. Seperti puisi jarak jauh, cinta terlarang, perpisahan. Puisi Cinta Arti Cinta Yang Terpendam . Ikatan cinta yang sekian lama kian pudar. LSZDJ1Y. – Ini adalah Puisi Tentang Perasaan Yang Terpendam, dari puisi memendam rasa, puisi tentang rindu yang terpendam, puisi tentang perasaan ku kepada seseorang, sampai puisi tentang perasaan kecewa. Juga puisi puisi ini adalah puisi cinta yang terpendam. Berikut puisi ini juga yang dapat menjadi contoh bagaimana cara menulis puisi tentang perasaan yang terpendam dan perasaan kecewa, baik cinta maupun rahasia dan kepada sahabat. Puisi ini diambil dari Buku Kumpulan Puisi “Serdadu Rasa” Karya Yoga Pratama. Puisi ini juga sebagai salah satu media pembelajaran contoh cara menulis puisi tentang persaan, cinta dan kasih yang keterkaitan lainnya. Kumpulan Puisi Tentang Perasaan Yang Terpendam Berikut contoh contoh puisi tentang perasaan yang terpendam karya Yoga Pratama Batu Nisan, Bunga Kamboja, dan Diriku di kota ini hari-hari adalah deburan ombak dari kapal-kapal bersandar yang sendu dinantikan kepulangannya suara azan sampai ke langit lebih lagi ombak dilautan berzikir pepohonan bermunajat suaranya nyaring senada dan merdu akupun bertanya apakah ini puisi terakhirku? Lukisan warna nasib yang kumal bersajak kehilangan dan air mata kepergian atau kata-kata yang tertulis ini merupa sebagai desir darah di jantung puisi yang tak henti-hentinya kau baca menjelang kematian kata dan rasa tenang saja jika seandainya benar esok aku tak lagi bernyawa ini bukanlah puisi terakhirku karena di tempat peristirahatan yang indah itu di mana batu nisan, bunga kamboja, dan diriku menjadi satu menjadi puisi terakhir yang kutulis bersamamu. Perjumpaan di antara yang akan Pergi Ketika kau tutup sebuah buku pastikan kau sudah membaca semua isinya dan kau telah menemukan dunia yang baru yang belum kau ketahui selama ini. Lalu percakapan demi percakapan isyarat perpaduan bibir, lidah, dan gigi yang menguntai koor lirik pikiran maka selamilah, atas apa yang akan terlahir dari ingatan. Mengeja takdir ruhku gemetar menghitung waktu mencoret tanggal-tanggal di antara siapa yang lebih dulu kupinang kamu atau kematian. Jatuh Cintalah Padaku Jatuh cintalah padaku maka akan kutulis dirimu di dalam suatu bait cerita, puisi, ataupun keluh kesahku pada kertas kan kujadikan kamu bagian-bagian dari isi perpustakaan serta di antara tumpukan-tumpukan kata di setiap toko buku. Undangan Pernikahan Suaranya serak semacam radio kusut tak enak didengar telinga tapi penting untuk dinanti. “a.. aa.. aaa..” diulang terus menerus suara perempuan itu terbata-bata. Lama kekasih pria menunggu si perempuan tetap tak terdengar jelas. 15 menit berlalu si perempuan pun mulai tenang kuat hatinya seperti baja lalu ia lanjutkan cerita. Panjang lebar ia sampaikan si pria menaruh harapan. Giliran waktu serius si pria terkejut dan menjerit bak benda tajam menghunus. Di awali dengan doa dan ia tenggak racun serangga undangan pernikahan mengakhiri nyawa. Celaka? Apa kau tahu bentuk dosa dan rindu? Selain mengetahui berapa kali dalam sehari dedaunan gugur dan patahnya ranting-ranting pepohonan. Apakah kau tahu bentuk kekal oleh hasrat dan rasa malu? Selain berharap pada masa lalu dan mencintai kehilangan. Apakah kau tahu berapa jumlah rintik hujan? Selain pohon-pohon yang tumbuh serupa lelatu dan mencintai dengan kesombongan. Apakah kau tahu itu? Jika kau mengetahuinya itulah celaka yang sedang dipertanyakan. Ritual Dalam sebuah rencana ke pelaminan misalnya di antara yang tak pernah bisa dipahami kebiasaan dari para leluhur mengunjungi makam meminta restu. Dalam sebuah permohonan ke pelaminan misalnya entah apa yang dinego antar ke dua calon mempelai dan pihak keluarga soal mahar biasanya. Dalam sebuah rencana dirikan pesta misalnya kebiasaan di zaman apa lagi ini pesta besar, makan besar, hingga biduan yang berdada besar di sajikan ke para tamu undangan. Mungkinkah ini ritual? saat saat dokter muda itu menyatakan aku terkena typus, saat itu juga aku takut pulang ke rumah, dan kau tawarkan rumahmu untukku singgah beserta obatnya, kau memintaku untuk membayarnya hanya dengan setia Ini tentang kamu sebenarnya aku tak pandai untuk menulis puisi apalagi tentang cinta, aku hanya penggerutu yang masih malu-malu menjadi diriku seutuhnya hanya saja, kau terlalu kuat untuk menguatkanku, menguatkan untuk tetap bertahan dan percaya dengan yang namanya cinta ataukah memang ini karena kau yang teramat setia lalu apa yang kau cari dariku; sekedar kata-kata yang kau nantikan setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah menurutmu kata-kata dariku melebih uang saku yang diberikan ibumu; dan saat itu aku baru percaya kamu sedang mengelabuhiku. Metafora Rasa Kamu, serupa hitam kopi di antara belukar hutan hujan tropis yang ranum bermekaran namun meninggalkan kerapuhan. Kamu, benalu rasa yang takkan pernah bisa habis menjelma seganas-ganasnya kuda. Oh, kamu... yang lara mengadu kebohongan rindu. Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku siapa tahu aku pernah menulisnya namun saat ini aku lupa di mana buku puisi itu? Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku kalau tak salah dulu aku pernah melihatkannya padamu di dalam angkutan kota yang mengantar kita ke sekolah. Aku sedang mencari namamu, di bait buku puisi lamaku tapi aku benar-benar lupa di buku yang mana? Ah ya, akhirnya aku ingat namamu yang pernah ada di bait puisi lamaku itu aku ingat sekarang puisi itu telah lama kulenyapkan tak perlu kamu mampir lagi ke sini untuk kembali dibuatkan puisi aku sudah lupa berpuisi tentangmu seperti apa? Baca Puisi Untuk Hari Ibu Dari Kumpulan Puisi Tentang Ibu Itulah contoh contoh puisi tentang perasaan yang terpendam. Semoga kita bisa menikmati setiap bait puisi yang ditulis. Sekian informasi yang bisa disampaikan. Semoga puisi ini bermanfaat. Terimakasih. Salam. Ilustrasi Puisi tentang Rindu yang Terpendam. Foto Unsplash/DDDanny tentang Rindu yang Terpendam untuk Ungkapkan PerasaanIlustrasi Puisi tentang Rindu yang Terpendam. Foto Unsplash/Etienne Girardet. Datanglah padaku dalam mimpiku, dan kemudian padasiang hari aku akan sehat kembaliKarena malam akan lebih dari membayarKerinduan tanpa harapan hari ituDatanglah, seperti yang kamu lakukan seribu kaliSeorang utusan dari iklim yang cerahDan tersenyumlah di dunia barumu, dan bersikaplahbaik kepada orang lain seperti kepadakuAtau, karena kamu tidak pernah datang dengan tenangDatanglah sekarang, dan biarkan aku memimpikannya dengan benarDan belah rambutku, dan cium keningkuDan katakan, Cintaku, mengapa kamu menderita?Datanglah padaku dalam mimpiku, dan kemudian padasiang hari aku akan sehat kembaliKarena malam akan lebih dari membayarKerinduan tanpa harapan hari ituAku minta maaf karena terlihatseperti malam yang penuh badaiketika kamu melihatku malam iniAku tahu, aku tahu kamu tidak memperhatikan jejak darah yang kamu tinggalkansetelah kita berhenti berbicaraAku akui, aku setengah senangkamu membiarkanku memudarsemua kerinduankuKamu masih ada dalam mimpiku,dan selama bertahun-tahun aku tidak bisa lepas daritatapanmu bahkan dengan mata tertutupAku tahu, aku tahu aku tidak akan pernah bisa memilikimuBahkan jika kamu dengan lembut memelintirku dalampelukanmu, dan lupa untuk melepaskannyaJarak antara kita tak lagimelumat hatiku,aku sudah hilang dari pandanganTapi diam-diam aku masih berdoa untuksemua air gelap ini, dan keduanyadari kita hanya berbicara lagiAndai aku jadi anginIngin kusampaikan semua kerinduanTanpa perantara apa-apaAndai aku jadi airIngin kuhanyutkan semua duka dan pedihnya lukaTanpa bicara dan bertindakAndai aku senjaIngin kuhiasi senyummu walau sementaraTanpa ada luka, walau sesaat sajaAndai….Tahukah kau, Kasihaku terlalu larut dalam keheningandalam rindu yang tak bisa kulukiskanhanya bayangmu yang ada di ingatandi remang cahaya malamsaat langkahku sedikit terlambatkutahu hatimu tak pernah menginginkannamun apa daya, hasrat kutahan,berderaikutahu ini bukan awal kasihbukan pula akhirnamun hadirmu datang temani sepimalah semakin kumerasa sendirijauhnya raga berkelanaseperti mencari harapan di atas keresahan, tanpamuGemerlap redup silih bergantiGelak tawa sendu semakin membekas di hatiSemua bercampur aduk membungkus hariDinikmati setitik demi setitikTapi…Rasa ini sudah tak bisa ditahanRindu ini tak bisa bersabarWalau barang sebentarMemaksa ingin segera dibereskanAkan sampai kapan kau bertahan?Akan sampai kapan kau tertahan?Coba pikirkan, wajah-wajah perindu merindumuSudahlahTepis jarak itu